Hari ini aku mendapatkan sebuah pelajaran berharga, pelajaran dari sebuah kisah yang terjadi padaku kemarin.
Hari sabtu lumrah menjadi watunya weekend, sebagian mahasiswa daerah sering menggunakannya untuk bersilaturahmi pada orang tua di rumah alias pulang kampung, begitu juga denganku, disamping uang bulananku sudah punah ditambah kerinduanku yang sangat pada kampung halamanku, maka kuputuskan pada minggu ini untuk ikut bersilaturahmi pada orang tuaku di rumah, dengan penuh semangat ku mulai mempersiapkan segala kebutuhan yang akan di bawa nanti, biasanya persiapan rutin ini ku lakukan malam menjelang kepulangan, tujuannya supaya tidak ada barang-barang yang ketinggalan pas hari H kepulangan besok, berbeda dengan kepulanganku biasanya pada kepulanganku kali ini ada terselip sebuah niat untuk bolos Kuliah pada hari seninnya, supaya lebih lama weekend dirumahnya, dengan bangga kuyakinkan perbuatan dosa ini dengan penuh rencana-rencana liburan, seperti mancing, nonton bareng ngaliwet dan lainnya seputar mengisi liburan.
Hari H kepulangan pun tiba, dengan hati yang sumeringah setelah bersilaturahmi ke kosan tetangga, kulangkahkan kaki ini menuju terminal sub ledeng, hunting mobil elf yang akan menghantarkan diri ini pada kota subang tercinta, kulabuhkan pilihanku pada sebuah mobil elf yang kosong agar lebih mudah memilih posisi duduk, perlu diketahui oleh pembaca semua mobil elf adalah mobil yang ku benci karena sering kali sopir mobil ini membawa penumpang yang melebihi kuota sehingga kesumpakan yang parah merasuk pada mobil kecil ini, banyaklah penderitaan-penderitaan yang ku rasa sa’at meumpang mobil elf ini, mungkin dilain waktu kan ku ceritakan.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya mobil elf yang ku naiki akhirnya melajur juga menebus hujan kecil menuju kampung halamanku, kota subang, kota nanas, kota peraih adipura, adalah tujuan mobil ini, setelah menempuh dua jam perjalanan yang melelahkan akhirnya aku sampai ke rumah yang selama dalam perjalanan terus bersarang dalam pikiranku, ketemu ibu, teteh, nenek, kakek, uwa haji, ma haji, dan pamanku, sebagai obat rindu sebulan tak bertemu, aku pun disambut dengan lantuanan jawaban salam khas sunda..wa’alaikumusslam Wr Wb, disitu sulit dibayangkan seneng pisan....
Kesenangan itu berlanjut dengan makan bersama, ditemani oleh masakan ibu yang sudah terkenal lezatnya dilingkunga keluarga, malamnya kami sekeluarga nonton pertandingan bola, persib bandung vs persisam samarinda yang dimenangkan oleh persib dengan skor 2-0 atas gol Cristian Gonzales dan Eka ramdani. Kemelut weekend terjadi ketika diriku selesai menonton pertandingan bola, sa’at diriku mulai rebahan di kasur empuk yang dari dulu terus menemani tidur, sambil megecek sms di hP takutnya ada sms masuk...bener saja ada tiga sms masuk dan dua misscall, sms ku buka dan mulai ku buca, isinya menghancurkan hati, “sep, kamar teu di konci buruan balik deui ka bandung, melang” tenyata pintu kamarku belum dikunci, itulah sebuah kebodohan dan kekurangan diriku yang selalu lupa mengunci pintu kosan, sempat dulu kuliah dengan meninggalkan kamar kosan dengan pintu terbuka, untung tak ada yang jahat mengambil barang-barang berharga didalamnya.
Gejoalak diri mulai berkobar, pertarungan antara batin dan hati begitu hebatnya tapi akhirnya aku bisa menguasai suasana, keputusan final ku putuskan untuk pulang lagi ke bandung dengan terpaksa besok harinya, rencana tinggal rencana, harapan untuk bolos kuliah gagal total, tetapi setelah diresapi dengan hati dan pikiran jernih , ternyata banyak hikmah yang bisa ku ambil terlebih soal rencana bolos kuliah..ternyata Allah masih menjaga kesucianku untuk tidak melakukan dosa walaupun dosa itu termasuk dosa kecil, terima kasih ya Allah..ampunilah segala kekhilapanku kemarin..
urang pan di ajak ku ente sep... hahahah...
BalasHapustp hampura lah bisi ente nu diajak ku urang...
oh nya urang mah da bebeja(ijin) euy ka indung bolos teh... hehehe... cape sep balik ngan sapoe pisan mah...