Selasa, 23 Maret 2010

Keyakinan untuk Hal-hal besar



Belajar dari kaum Yahudi


Bangsa Yahudi memiliki keyakinan bahwa mereka diciptakan di dunia in menjadi bangsa pilihan tuhan di muka bumi.Kayakinan ini membuat bangsa yahudi berusaha sungguh-sungguh untuk membuktikannya. Mereka memilik spirit, gairah dan semangat menyala untuk berusaha menguasai dunia dengan segala daya upayanya.
Keyakinan ini sebagian dibuktikan dengan lahirnya para tokoh-tokoh dunia, pengusaha kelas dunia dan senator-senator berpengaruh di Amerika serikat yang berasal dari kaum yahudi. Dunia kemudian mengenal politikus seperti Henry Kissinger, ilmuan ternama Albert Einstein dan pengusaha sukses George Soros  yang pernah mengguncang perekonomian dunia termasuk Indonesia. Mereka ini turut meramaikan khasanah orang-orang terkemuka dari bangsa Yahudi.
Sesungguhnya kesempurnaan manusia tidak dibatasi oleh suku bangsa, wilayah dan belahan benua mana pun, semua sama. Inilah yang menjadikan manusia memiliki amanah mulia sebagai khalifah atau penguasa kehidupan di muka bumi ini. Maka seharusnya kita memilki keyakinan bahwa kehadiran kita di dunia adalah untuk hal-hal yang besar dan mulia. Keyakinan seperti ini dapat menyalakan spirit, gairah, dan semangat mengisi kehidupan ini penuh makna.
Kita pantas bangga dan memilki kekaguman terhadap diri sendiri dan kehidupan ini. Karena kehadiran manusia memiliki misi mulia untuk memakmurkan kehidupan dan alam semesta. Kebanggan bahwa kehidupan kita untuk hal-hal besar dapat melahirkan spirit, gairah, dan semangat keberhasilan tinggi.
Berusahalah memelihara keyakinan bahwa hidup ini sungguh berharga. Bahwa hidup ini sungguh sangat berharga. Bahwa keberadaan kita di dunia sangatlah penting. Dengan demikian  kita dapat menyalakan spirit keberhasilan dalam hati. Inilah kunci dalam menjalani kehidupan yang penuh potensi dan keagungan.
Berkeyakinanlah untuk hal-hal besar seperti keyakinannya orang yahudi terhadap bangsa pilihan Tuhan, karena sebenarnya kita adalah sama, sama-sama mahluk Allah SWt.

Dikutip dari buku heart revolution

Selengkapnya......

Madzhab Hanafi


Madzhab  hanafi adalah madzhab yang resmi yang dipakai oleh kerajaan utsmani dan pada zaman bani abbas di irak. Sekarang penganut madzhab itu banyak terdapat di Turki, Suria, Afganistan, Turkistan dan India. 
Madzhab Hanafi didirikan oleh Abu Hanifah Al-Nu’man Ibnu Sabit berasal dari keturunan Persia dan Lahir di Kufah pada tahun 700 M dan meninggal pada tahun 767 M pada dinasti Bani Abbas (Abbasiyyah). 
Dalam pendapat hukumnya Abu Hanifah dipengaruhi oleh perkembangan hukum yang terjadi di Kufah. Kufah terletak jauh dari Madinah. Di Kufah sunah itu tidak banyak dikenal berbeda dengan di Madinah yang banyak mengetahui sunah. Kufah adalah kota yang berada di tengah-tengah kebudayaan Persia. Kehidupan masyarakatnya sudah mencapai kemajuan yang lebih tinggi dari pada Madinah sehingga problem kemasyarakatan lebih banyak timbul dari pada di Madinah. 
Kedua hal ini membawa kepada adanya perbedaan perkembangan hukum selanjutnya di kedua kota ini. Di Madinah  banyak mengetahui sunah, oleh karena itu sanggup menyelesaikan problem yang timbul dalam masyarakat yang masih bersifat sederhana. Di Kufah sunah tak banyak dikenal sedangkan problem kemasyarakatan banyak yang timbul sehingga untuk menyelesaikan masalah itu banyak dipakai pendapat (Al-Ra’y) serta Qias atau analogi dan Istihsan. 
Dalam hal pemakaian sunah  sebagai sumber hukum Abu Hanifah bersikap sangat berhati-hati. Ia hanya memakai sunah yang diyakini, sunah orisinil dan bukan sunah buatan. Oleh karean itu mazhabnya dikenal dengan mazhab ahl al-ra’y.
Adapun sunah yang dapat dijadikan dalil oleh madzhab hanafi ini manakala :
1. Diriwayatkan oleh jama’ah dari jama’ah (Mutawatir)
2. Telah diamalkan oleh Fiqih yang kenamaan.
3. Atau telah diriwayatkan oleh seorang sahabat di hadapan golongan dari sahabat, sedang tidak seorang pun dari kalangan mereka menyanggahnya. Hal mana berarti pembenaran/pengakuan mereka yang seolah-olah turut meriwayatkan hadits tersebut.
4. Khabar ahad yang dirowikan oleh seorang dapat dipandang sebagai hujjah, jika rowinya seorang ahli fiqih
5.  Membuka pintu Qiyas seluas-luasnya.
6.  Memandang Istikhsan salah satu dalil yang mu’tabar sesudah kitabullah, sunnah rasul, ijma dan qiyas. Oleh karena itu abu hanifah membuat syarat-syarat yang berat 





Selengkapnya......

Sabtu, 20 Maret 2010

Meninggalkan Madzhab adalah bid’ah yang sesat



Gerakan anti madzhab Nampak berhasil dalam menanamkan kebanggaan pada kelompok modern. Lebih-lebih bila dikaitkan dengan masalah kebangkitan umat islam. Karena berfikir secara bebas, adalah symbol dari kemajuan berfikir, sedangkan berpegang teguh kepada prinsip-prinsip tradisional adalah ciri dan watak kemunduran.
Tetapi bila dikaji secara mendalam kemudian dihubung-hubungkan dengan perkembangan syari’at islam sejak awal mula hingga kini, ternyata gerakan anti madzhab belum melahirkan budaya baru dalam masalah pembinaan hukum islam. Dan masih berputar-putar dalam arena yang sudah dipagari tembok madzhab yang kokoh dan kuat, dan belum mampu menciptakan arena baru yang lepas sama sekali dari kehendak madzhab.
Barang siapa mempelajari Fiqih islam atau hukum islam yang ditulis oleh kelompok anti madzhab kemudian menekuninya dengan sadar dan insaf maka akan Nampak tiada satu pun masalah Fiqih yang lepas dari tilikan madzhab empat. Baik yang menyangkut masalah ibadah, muamalah, munakahat, jinayah dan lain-lainnya. Kalau masalah itu tidak sesuai dengan madzhab syafi’I, maka ia akan sesuai dengan madzhab Hanafi, dan kalau tidak sesuai dengan madzhab hanafi dan Syafi’I, maka akan sesuai dengan madzhab Maliki, atau Hambali, demikian akan terus berputar dikalangan madzhab empat. Dan bilamana tidak sesuai dengan madzhab yang empat maka ada indikasi yang kuat kalau fiqih itu lepas dari rumpun fiqih Ahli Sunnah Waljama’ah dan boleh jadi masuk kelompok fiqihnya kaum syi’ah atau mu’tazilah atau kaum ekstrim dhohiriyah. Seperti ibnu hazm dan ibnu Thaimiyah yang fatwanya ganjil-ganjil dan aneh-aneh.
Sepanjang pengamatan penulis fiqih islam yang ditulis oleh kelompok ulama anti madzhab khususnya di Indonesia hampir seratus persen diserap dari kitab-kitab madzhab yang ada dengan variasi komentar yang bermacam-macam sedangkan materi yang dibahas berkisar pada masalah hukum islam yang telah dibahas secara tuntas oleh ulama-ulama madzhab ratusan tahun yang lalu. Sejauh usaha yang telah mereka capai ialah melakukan perbadingan disana-sini, kemudian dipilih mana yang paling cocok menurut penilaian si pembahas. Inilah yang disebut ilmu baru dalam dunia Hukum islam sekarang dan popular dengan sebutan ilmu “Maqaranatul madzhab” atau ilmu perbandingan madzhab.
Kalau kita perhatikan dengan seksama usaha ini sebenarnya adalah merupakan pengembangan dari apa yang dirintis oleh ulama madzhab dahulu kala, meskipun selalu disebut-sebut bahwa sponsor ilmu ini adalah Syekh Al-maraghi dan Makhmud Syaltout.
Barang siapa menela’ah kitab Al Ma-Majmu Syarah Muhazzab (12 jilid besar) karangan imam Nawawi yang bermadzhab Syafi’I maka dia pasti merasakan bahwa kitab Muqaranatul Madzhahib fil Fiqhi karangan Prof Mahmut Syaltout dan Prof Ali Syais adalah merupakan sebagian kecil saja dari apa yang dikandung oleh kitab Al-Majmu.
Bermadzhab dengan arti melaksanakan dan mengamalkan hasil ijtihad para imam-imam Mujtahid seperti Maliki, Syafi’I dan lain-lainnya hukumnya wajib bagi setiap orang islam yang belum mampu melakukan ijtihad. Sebab madzhab yang mereka bina itu adalah merupakan hasil ijtihad yang mereka miliki sepenuhnya. Padahal sudah dijelaskan bahwa yang disebut ijtihad ialah semata-mata menggali isi Al-Qur’an dan hadits untuk mendapatkan sesuatu hukum konkrit dan positif. Jadi berijtihad berarti langsung menggunakan pedoman Al-Qur’an dan Hadits, dan hasil ijtihad yang disebut orang madzhab itu berarti pula seratus persen berdasarkan AL-Qur’an dan Hadits.

Dikutip dari buku perbandingan Mazdhab
Karya Drs M Hamdani Yusuf
Selengkapnya......

Kemalangan atau berkah



Beberapa tahun yang lalu, di skotlandia, keluarga Clark mempunyai impian untuk berjalan-jalan ke Amerika. Clark dan istrinya bekerja keras dan menabung agar bisa pergi ke Amerika bersama-sama dengan kesembilan anaknya. Setelah satu tahun, tabungan mereka sudah mencukupi untuk mengadakan perjalanan. Mereka segera mengurus paspor dan resevasinya.
Seluruh keluarga sangat bergembira menantikan saat-saat perjalanan mereka. Akan tetapi, tujuh hari sebelum keberangkatan, anak bungsu mereka digigit anjing dengan luka yang cukup serius. Dokter yang memeriksanya menyarankan untuk dikarantina selama 14 hari karena ada kemungkinan terkena penyakit rabies.
Impian mereka menjadi buyar, mereka tidak mungkin mengadakan perjalanan dengan meninggalkan si bungsu sendirian. Saat hari keberangkatan tiba, sang ayah hanya bisa melihat kepergian kapal dengan sedih dan menitikan airmata. Ia merasa sangat kecewa dan marah, mengutuk Tuhan dan putranya untuk kemalangan ini.
Lima hari kemudian, tersebar berita yang sangat mengejutkan, kapal menuju Amerika tenggelam dan menewaskan 100 orang. Keluarga Clark yang seharusnya di kapal tersebut, terselamatkan karena putra bungsunya digigit anjing. Mendengar berita itu, clark segera memeluk anaknya dan berterima kasih karena telah menyelamatkan hidup mereka dan mengubah kemalangan mereka menjadi berkah.

from : sukses itu wajib hukumnya
Selengkapnya......

Kamis, 18 Maret 2010

Terlalu banyak berpikir Matematis



Seorang pendaki  sedang berusaha mendaki tebing curam yang cukup tinggi di pegunungan bersalju. Ia memasang tali berpengait di dinding untuk menahan tubuhnya jika sewaktu-waktu terjatuh. Sedikit demi sedikit tebing terjal itu berhasil didakinya. Selang tiga jam kemudian, ia hamper sampai di puncak ketika tiba-tiba terdenar suara gemuruh dari puncak tebing. Belum sempat ia menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba logsoran salju dating menghantamnya bertubi-tubi. Ia kehilangan menghantamnya bertubi-tubi. Ia kehilangan kendalai dan pegangan. Tubuhnya terpelanting. Untunglah kait yang dipasangnya cukup kuat menancap sehingga ia tidak terjatuh ke dasar tebing. Tubuhnya menggantung di tebing dalam posisi terbalik karena tali itu melilit kakinya, semua pealatannya terjatuh, hanya tersisa satu sebuah pisau di pinggirnya. Salju terus turun dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dalam kepanikan dan kecemasan yang luar biasa, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Di sekitarnya hanya tampak warna putih, pandangannya terhalag oleh salju. Di dalam hati, ia berdoa agar Tuhan memberikan pertolongan dan meyelamatkan hidupnya. Tiba-tiba saja ia seperti mendpatkan bisikan memotong tali.
“Apakah ini suara pertolongan dari Tuhan? Tapi bagaimana mungkin aku memotong talinya, padahal akau tidak tahu seberapa jauh dasar tebing ini, bisa-bisa aku terjatuh dan membentur batu,”pikirnya. Ia terus merenungkan bisikan diri. Lama ia berpikir dan tidak melakukan apa-apa.
Dua Minggu kemudian, ada seorang pendaki menemukan sesosok mayat menggantung di tebing dalam posisi terbalik, tubuhnya membeku. Tampaknya ia mati kedinginan dari kelaparan, padahal jaraknya hanya sekitar satu meter dari dasar tebing.

Apa Hikmah yang anda dapat ambil ?..
Selengkapnya......

Minggu, 14 Maret 2010

Sebaik-baik Insan




Ini adalah kisah tentang sebatang pohon yang sudah mulai lapuk dimakan usia. Namun orang2 masih berdatangan dari berbagai penjuru, dari tempat yg jauh sekalipun karena mereka telah tahu dan terpikat oleh kemilau pesonanya.
Di antara manusia ada orang-orang yg meskipun mereka telah turun jabatan atau telah masuk dalam usia senjanya namun masih saja terus dicari banyak orang. Dia sudah tak punya dedaunan untuk menaungi, namun sandarannya yg amat kuat kepada Allah dan Rasul-Nya telah membuat dia masih terus mampu berkilau dan berkontribusi. Sesungguhnya hasrat untuk menjadi sebaik-baik manusia memang tak berhenti hingga ajal nanti. Daya guna kemanfaatan bagi sesama harus terus diupayakan, seberapapun luasan pengaruh dan nilainya.

sumber :http://akhmadguntar.com/
Selengkapnya......

Sabtu, 13 Maret 2010

Dari dasar Islam ke Pancasila


Oleh KH Shalahudin Wahid.
Pengasuh pondok pesantren tebu ireng.



Pada Muktamar NU pertengahan 1930-an di Banjarmasin, NU tidak mempersyaratkan negara Islam. Negara Hindia Belanda adalah suatu negara yang dapat memberi kesempatan warga NU menjalankan ketentuan syariat Islam. Fakta historis inilah yang sering dikemukakan sebagai argumen bahwa NU tidak menghendaki negara Islam.
Pada awal kemerdekaan semua ormas Islam bergabung dengan Partai Masyumi. Mereka memperjuangkan negara berdasar Islam. Tidak satu pun tokoh pergerakan memperjuangkan khilafah Islamiyah atau negara Indonesia yang menjadi bagian dari suatu organisasi negara internasional.
Perjuangan khilafah Islamiyah baru terdengar gaungnya di Indonesia pasca-Orde Baru. Didirikannya Nahdlatul Waton (di Jl Kawatan Gg IV Surabaya) yang dipelopori oleh Wahab Hasbulah dan Mas Mansyur, dengan visi membangun nasionalisme melalui pendidikan dengan dukungan HOS Cokroaminoto, Raden Panji Suroso, dan Sunjoto, menunjukkan kuatnya sikap kebangsaan sejumlah tokoh ormas Islam itu.
Ahmad Baso dalam tulisannya juga menunjukkan kuatnya sikap kebangsaan itu sebagai akibat dari pengaruh Syekh Zaini Dahlan, seorang ulama terkenal di Makkah, terhadap para muridnya antara lain KH Hasyim Asy’ari dan para pendiri NU lainnya. Menurut saya, wajar kalau NU dan ormas Islam lain di dalam Masyumi memperjuangkan negara Islam pada awal kemerdekaan RI. Kalau tidak, malah tidak wajar.
Kita memperoleh kemerdekaan dan mendapat kesempatan membahas negara semacam apa yang akan kita dirikan. Mestinya tokoh utama NU saat itu banyak bergelut melalui pemikiran dengan kitab-kitab yang membawa para tokoh itu menuju cita-cita negara Islam. Pada saat itu negara Islam tidak berkonotasi negatif, kalau tidak mau disebut berkonotasi positif.
Partai NU bersama partai Islam lainnya memperjuangkan lagi dasar negara Islam dalam konstituante yang juga gagal. NU memperjuangkan posisi Piagam Jakarta saat Bung Karno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945.
Piagam Jakarta dijadikan pertimbangan oleh BK bagi berlakunya kembali UUD 1945. Sebagian (kecil) warga NU, yaitu yang aktif di PPP, sampai 2001 masih memperjuangkan negara bernuansa Piagam Jakarta. Tetapi, sebagian besar, yang di PKB dan Partai Golkar, memperjuangkan negara Pancasila yang Islami.
Bagi NU, kiblat perjuangan kemerdekaan adalah Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari. Panglima TNI Sudirman secara teratur menjaga kontak dengan beliau.
Salah satu wujud dari kepemimpinan beliau yang diakui secara luas adalah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang berdampak pada perjuangan rakyat Surabaya 10 November 1945. Saham kalangan NU di bawah kepemimpinan Hadratus Syech dalam mendirikan NKRI amat besar.
KHA Wahid Hasyim sebagai wakil NU di dalam BPUPKI berandil menyetujui Pancasila sebagai dasar negara. Sejak dulu sampai sekarang, NU tidak pernah menyetujui khilafah Islamiyah.
NU memerlukan waktu hampir 40 tahun untuk menyadari bahwa Pancasila dan Islam bukanlah sesuatu yang bertentangan, tetapi berkesesuaian. Pada 1945 NU yang tergabung dalam Partai Masyumi memperjuangkan Islam sebagai dasar negara, tetapi gagal. Piagam Jakarta yang merupakan kompromi (22 Juni 1945) akhirnya juga terpaksa dibatalkan (18 Agustus 1945).

Sumber : http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=323017&kat_id=16

Selengkapnya......

Jumat, 12 Maret 2010

Motivasi Memberi



Memberi adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan, karena manusia tidak akan merasa cukup dengan sesuatu keadaan, pasti mau lebih dan lebih, sehingga sulit untuk berbagi karena nafsu menjadi orang paling lebih belum tercapai dan tidak akan mungkin tercapai, itulah yang dinamakan sifat rakus yang sering bersarang dalam diri manusia, menempatkan diri manusia menjadi budak dari harta, kecuali setelah sifat itu mati, memberi jadi sesuatu kebutuhan dan kewajiban, tetapi terkadang orang yang rakus dan gila harta pun suka memberi tetapi memberi bukan dalam artian sesungguhnya melainkan memberi karena akan menerima jelasnya memberi ingin mendapatkan imbalan.
Secara umum ada tujuh jenis motivasi seseorang akan memberi, yaitu:  Memberi karena kewajiban, Memberi mengharap imbalan, Memberi karena keikhlasan, Memberi karena takut hukuman, Memberi karena lillahi ta’ala, Memberi karena kebetulan , Memberi karena kelebihan. Tetapi perlu kita semua tahu dan ingat ada pepatah yang mengatakan kalau setiap orang memberi, setiap orang akan menerima. Apapun motivasinya memberi harus menjadi sesuatu kebiasaan yang harus di implemenatsikan di kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama ikut andil dalam menuntaskan kemiskinan bangsa ini dengan membudayakan sifat memberi pada sesama.  


Selengkapnya......

Memaknai kekalahan



Mengukir makna memang berbeda dengan mengukir kayu. Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara realita sebagaimana apa adanya dengan kebiasaan seseorang mengerti (habit of undestanding). Ia yang biasa mengerti dalam perspektif tidak puas, serba kurang, menuntut selalu lebih, akan melihat kehidupan yang tidak menyenangkan di mana-mana. Sebaliknya, ia yang berhasil melatih diri untuk selalu  bersyukur, ikhlas, tulus  lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.
Belajar dari sini, titik berangkat dalam memaknai kekalahan adalah melihat kebiasaan kita dalam mengerti. Dalam bahasa seorang kawan: the blueprint is found within our mind. Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pengertian, hanya akan memperpanjang daftar panjang penderitaan yang sudah panjang.
Seorang guru mangambil sebuah gelas yang berisi air, kemudian meminta muridnya memasukkan sesendok garam ke dalamnya dan diaduk. Setelah dicicipi ternyata asin rasanya. Setelah itu, guru ini membawa murid yang sama ke kolam luas lagi-lagi dengan sesendok  garam yang dicampurkan ke air di kolam. Kali ini rasa air tidak lagi asin.
Inilah yang terjadi dengan batin manusia. Bila batinnya sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi) maka kehidupan menjadi mudah asin rasanya (marah, tersinggung, sakit hati). Tatkala batinnya luas tidak terbatas, tidak ada satu pun hal yang bisa membuat kehidupan jadi mudah asin rasanya.
Dengan modal seperti ini, lebih mudah memaknai kekalahan bila manusia sudah berhasil mendidik diri berpandangan luas sekaligus bebas. Berusaha, bekerja, belajar, berdoa itu adalah tugas-tugas kehidupan. Namun seberapa pun kehidupan menghadiahkan hasil dari sini, peluklah hasilnya seperti kolam luas memeluk sesendok garam (baca: tanpa rasa asin).
Apa yang kerap disebut menang-kalah, sukses-gagal dan bahkan hidup-mati, hanyalah wajah-wajah putaran  waktu. Persis ketika jam menunjukkan sekitar jam enam pagi, waktunya matahari terbit. Bila jam enam sore putaran waktu matahari tenggelam. Memaksa agar jam enam pagi matahari tenggelam, tidak saja akan menjadi korban canda tetapi juga korban karena kecewa.
Maafkanlah bila terdengar aneh. Pejalan kaki ke dalam diri yang sudah teramat jauh bila ditanya mau kaya atau miskin, ia akan memilih miskin. Bila diminta memilih antara menang dan kalah, ia akan memilih kalah. Kaya tentu saja berkah, namun sedikit ruang-ruang latihan di sana. Miskin memang ditakuti banyak orang, namun kemiskinan menghadirkan daya paksa yang tinggi untuk senantiasa rendah hati. Menang memang membanggakan, namun godaan ego dan kecongkakannya besar sekali. Kalah memang tidak diinginkan nyaris semua orang, tetapi kekalahan adalah ibunya kesabaran.
Seorang guru meditasi yang sudah sampai di sini pernah berbisik, finally l realize there is no difference between  mind and  sky. Inilah buah meditasi. Batin menjadi seluas langit. Tidak ada satu pun awan (awan hitam kesedihan, awan putih kebahagiaan) yang bisa merubah langit. Dan ini lebih mungkin terjadi dalam manusia yang sudah berhasil memaknai kekalahan.

Selengkapnya......

Kamis, 11 Maret 2010

Biografi Syekh Kholil Bangkalan



Kiai Kholil lahir pada hari Selasa, 11 Jumadil Akhir 1235 H di Bangkalan Madura. Ayahnya bernama Abdul Latif bin Kiai Harun bin Kiai Muharram bin Kiai Asrol Karomah bin Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman ialah cucu Sunan Gunung Jati. Oleh karena itu beliau sangat mengharap dan mohon kepada Allah SWT agar anaknya menjadi pemimpin umat serta mendambakan anaknya mengikuti jejak Sunan Gunung Jati.
Setelah tahun 1850 Kiai Kholil muda berguru kepada Kiai Muhammad Nur di Pesantren Langitan Tuban, kemudian untuk menambah ilmu dan pengalaman beliau nyantri di Pesantren Cangaan Bangil, Pasuruan. Dari sini pindah lagi ke Pesantren Keboncandi Pasuruan. Selama di Keboncandi beliau juga berguru kepada Kiai Nur Hasan di Sidogiri, Pasuruan. Selama di Keboncandi, beliau mencukupi kebutuhan hidup dan belajarnya sendiri dengan menjadi buruh batik, agar tidak merepotkan orang tuanya, meskipun ayahnya cukup mampu membiayainya.
Kemandirian Kiai Kholil nampak ketika beliau berkeinginan belajar ke Makkah, beliau tidak menyatakan niatnya kepada orang tuanya apalagi minta biaya, tetapi beliau memutuskan belajar di sebuah pesantren di Banyuwangi. Selama nyantri di Banyuwangi ini belaiau juga menjadi buruh pemetik kelapa pada gurunya, dengan diberi upah 2,5 sen setiap pohon, upah ini selalu ditabung.




Tahun 1859 ketika berusia 24 tahun Kiai Kholil memutuskan untuk berangkat ke Makkah dengan biaya tabungannya, tetapi sebelum berangkat oleh orang tuanya Kiai Kholil dinikahkan dengan Nyai Asyik. Di Makkah beliau belajar pada syekh dari berbagai madzhab di Masjidil Haram, tetapi beliau lebih banyak mengaji kepada syekh yang bermadzhab Syafi'i.
Sepulang dari Tanah Suci, Kiai Kholil dikenal sebagai ahli fiqih dan thoriqot yang hebat, bahkan ia dapat memadukan kedua ilmu itu dengan serasi dan beliau juga hafidz (hafal Al-Quran 30 juz). Kiai Kholil kemudian mendirikan pesantren di Desa Cengkebuan.
Setelah puterinya yang bernama Siti Khotimah dinikahkan dengan keponakannya sendiri Kiai Muntaha, pesantren di Desa Cengkebuan itu diserahkan kepada menantunya. Sedangkan Kiai Kholil sendiri mendirikan pesantren di Desa Kademangan, hampir di pusat kota sekitar 200 m sebelah barat alun-alun Kota Bangkalan. Di pesantren yang baru ini beliau cepat memperoleh santri. Santri yang pertama dari Jawa tercatat nama Hasyim Asy’ari dari Jombang.
Pada tahun 1924 di Surabaya ada sebuah kelompok diskusi yang bernama Tashwirul Afkar yang didirikan oleh seorang kiai muda Abduk Wahab Hasbullah. Dalam perkembangannya, ketika Kiai Wahab Hasbullah beserta Kiai Hasyim Asy’ari bermaksud mendirikan jam’iyah, Kiai Kholil memberikan restu dengan cara memberikan tongkat dan tasbih melalui Kiai As’ad kepada Kiai Hasyim Asy’ari.

Pada tanggal 29 Romadlon 1343 H dalam usia 91 tahun, karena usia lanjut belaiu wafat. Hampir semua pesantren di Indonesia yang ada sekarang masih mempunyai sanad dengan pesantren Kiai Kholil.

Sumber: Pendidikan Aswaja & Ke-NU-an untuk SMP/MTs. PW LP Ma’arif Jawa Timur.


sumber :http://biografiulama.blogspot.com/2009/09/biografi-syekh-kholil-bangkalan.html

Selengkapnya......

Rabu, 10 Maret 2010

KMNU UPI



Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Pendidikan Indonesia (KMNU UPI) lahir atas dasar komitmen kuat, beraqidah ahlussunah wal jama’ah yang berpegang teguh terhadap al-qur’an, hadis, qiyas dan ijma para ulama. KMNU UPI merupakan organisasi ekstern kampus yang berada dibawah kontrol KMNU Jawa Barat (jabar) yang bergerak dalam bidang da’wah kampus.
Hal yang membedakan organisasi ini dengan organisasi lainnya adalah cara dan metode yang digunakan, KMNU UPI menggunakan metode kepesantrenan dalam setiap kegiatannya, tradisi muslim jawa diterapkan di setiap kegiatan-kegiatan keagamannya seperti tawasul, shalawat, dan deba’an (barjanji).  Inilah yang menjadi ciri khas KMNU UPI.
Dalam hal kajian islam, KMNU UPI selalu berlandaskan pada kitab-kitab kuning, peninggalan para ulama besar terdahulu. Walaupun terkadang mengambil pendapat-pendapat para ulama modern, tetapi itu sangat hati-hati sekali, mengingat kualitas ketakwaan dan keilmuan ulama terdahulu dan ulama sekarang jauh berbeda.

Mungkin itu sedikit gambaran tentang organisasi dakwah kampus yang beraqidahkan Ahlussunah Waljama’ah,  KMNU UPI.

Selengkapnya......

Puisi Guru



Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat

Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari, yang tak pernah bosan bersinar, seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami, wahai guruku......
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum, seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami, selama kami bermain dan belajar disekolah.



Selengkapnya......

Selasa, 09 Maret 2010

Dunia dan akhirat seperti istri muda dan istri tua



Bismilllahirrahmaanirrahiim

Seorang ahli hikmah berkata: “Dunia dan akhirat seperti istri muda dan istri tua, jika kita lebih mencintai istri muda, maka istri tua akan membenci kita”
Allah subhanahu wa ta’ala bercerita tentang kisah pecinta dunia dan pecinta akhirat:
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:”Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”(Al-Qashash: 79,80), Kalau kita tawarkan kepada anak umur 2 tahunan untuk memilih es krim atau uang 1 juta, hampir dapat dipastikan anak tersebut akan memilih es krim, mengapa demikian? padahal uang 1 juta jauh lebih berharga dari es krim!? Hal itu karena anak kecil tidak mempunyai ilmu sehingga tidak dapat mengerti keutamaan dari uang 1 juta dibanding sekedar es krim. Ahli dunia mencurahkan seluruh potensinya, waktunya, tenaganya, seluruh daya upanya dikerahkan untuk mendapatkan sekadar “es krim”. Dan akhirat itu tidaklah sebanding dengan sekedar uang 1 juta, “Wal aakhiratu khoiru wa abqaa”(Al-A’laa: 17), “Sedangkan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”.
Allah subhanahu wa ta’ala berpesan:
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (Al Kahfi: 28)

sumber perpustakaan-islam.com
Selengkapnya......

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO



Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

(1948)

Chairil Anwar
Liberty,
Jilid 7, No 297,
1954

Selengkapnya......

Senin, 08 Maret 2010

Dahaga Ilmu




Dua hari dua malam aku berada di kampung halamanku, alias pulang, sebenarnya tak ada niatan pulang sebelumnya, tetapi karena ada suatu hal yang menyangkut urusan perut maka pilihan pulang ku ambil sebagai jalan terakhir. Kepulanganku hari ini menyisakan jejak pengalamanku yang sedikit indah, Tajug (mesjid kecil) yang pertama kali memperkenalkan huruf arab padaku kini berpenghuni lagi, puluhan anak perempuan kecil dengan balutan jilbab yang lucu bertebaran di tajug ini dengan beberapa helai iqro dalam genggamannya, dan belasan anak laki-laki kecil juga ikut meramaikan pengajian hari ini, dengan kencong sarung yang menjelimet dan beberapa iqro yang sudah lusuh.
Wajah riang tanpa dosa itu terlihat sangat bergembira sekali, dari mulai adzan maghrib dikumandangkan mereka sudah bersiap siaga menerima pelajaran iqronya hari ini, tapi sayang setelah shalat maghrib selesai ditunaikan, guru yang mereka tunggu-tunggu belum juga datang, ya dah lama sekali ustadz yang selalu setia mengajar di tajug ini tidak mengajar, katanya kalau dah musim panen ustadz itu sibuk di sawah, jadi pulangnya pas adzan maghrib dengan rasa lelah yang sangat. Jadi kemungkinan besar tidak bisa mengajar, akhirnya aku memberanikan diri untuk menawarkan menjadi pengajar sementara,  walaupun dulu aku sempat menjadi pengajar tetap di tajug ini tapi dengan penuh santun aku tetap harus minta izin pada ketua DKM, yang kebetulan uwaku sendiri.
Akhirnya aku dapat bersua dengan mereka dalam tempat yang penuh berkah, tempat terbaik yaitu majlis ilmu, lembar demi lembar,  bacaan tiap anak untuk merampungkan buku bacaan iqro ynag tebalnya enam jilid itu mereka lantunkan dengan gaya khas masing-masing , ada semangat yang luar biasa pada setiap pribadi mereka, penuh semangat pengen bisa ngaji, sampai akhirnya  hujan lebat pun meramaikan pengajian kita ini, tak sedikitpun iman mereka tergoyahkan untuk cepat-cepat mengakhiri pengajian dan cepet pulang ke rumah, sempat terharu melihat semangat belajar anak-anak pengajian ini, andai hidupnya lebih awal dariku, mungkin nasibnya tak kan seperti ini, karena dulu lingkungannya sangat mendukung, waktu almarhum bapak masih ada, tajug ini sudah menjadi rumah ke duanya tiap ashar sampai menjelang malam, tajug ini ramai dengan pengajian, mulai dari iqro sampai telaah hadits. Tetapi setelah peninggalannya tajug ini menjadi sepi, aku yang ditaksir akan menjadi pengganti bapak belum siap Karena harus tinggal di luar kota untuk menyelesaikan pendidikan formalku, mudah-mudahan saja pendidikanku cepat selesai dan aku cepat mengabdi pada masyarakat terutama memberikan setetes embun keilmuan pada santri-santri kecilku yang sedang dahaga, walaupun keilmuanku tak sehebat Alm bapaku, tetapi insya allah  tekad berdakwah ini sudah kuat.


Selengkapnya......

Sabtu, 06 Maret 2010

Aqidah Finalku



Aku adalah seorang pengembara kehidupan, yang rindu akan sebuah ketentraman jiwa, banyak samudera telah ku sebrangi, pulau telah ku lalui, negeri telah ku datangi, hanya untuk memenuhi hasyrat jiwa menenangkan sang hati yang selalu gundah, tak ku sangka pengembaraanku ini telah memakan waktu yang panjang, Sembilan tahun sudah diri ini berpisah dari kampung halaman, kampung yang telah berkontribusi banyak atas kelahiranku, kampung yang banyak membantu ibuku, dan Alm bapakku (mudah-mudahan Allah menempatkan tempat yang layak bagi bapak) untuk memperjuangkan visi-misi hidupnya, sang kakak yang banyak berkorban atas pengembaraan adiknya untuk mendapatkan sesuatu yang belum pasti.
Masih ingat kisah Salman Al farisi, sahabat nabi mantan majusi, yang gigih berjuang mencari ketentraman jiwa, dari Persia sampai ke negeri madinah, melewati banyak guru spiritual dari berbagai agama, yang pada akhirnya sampai pada rasulullah dan menemukan ketentraman jiwanya pada islam, begitu juga dengan diri ini ada rasa mengganjal dalam diri, sesuatu yang tak layak diungkapakan, bukan masalah keimananku, bukan masalah pemahaman tauhidku, aku ridho Allah jadi rabbku, islam jadi agamaku, Muhammad jadi rasulku, dan ka’bah jadi kiblatku, tetapi masalah ibadahku yang bayak ditentang akhir-akhir ini, mencari kepastian dalam jiwa untuk menjawab semua pertanyaan para saudaraku, kami gundah dan gerah ketika kami disebut ahlulbid’ah, kami tak enak kami dikucilkan padahal kami mayoritas, tetapi hari ini kegundahan itu hilang melaui sebuah kitab hebat, ibadahku penuh dasar-dasar yang jelas, rawi ibadahku sampai pada rasul, rawi keguruanku sampai juga pada rasul, terima kasih saya sampaikan pada guru-guruku terutama H. Ustman Sudirman atas penjelasan melalui kitab, Hidayatul Awam majmu'ul masail 'alaiha mazhabul iman syafi'i, Ahlusunnah waljama’ah adalah aqidah finalku.

Selengkapnya......

Jumat, 05 Maret 2010

Mencari Sahabat



Penulis : Riana Azzahra
Aku mencari sahabat,
dalam cerah dan gundah
dalam tawa dan air mata
dalam asa dan hampa

Aku mencari sahabat,
yang menghampiri saat aku menjauh
yang menanyai sebelum menghakimi
yang tetap memegang ketika semua terlepas

Aku mencari sahabat,
sebuah tempat bersahaja
berbagi cita dan cinta

Aku mencari sahabat
Jika kalian tahu,
cepat beritahu aku
di mana sahabat itu berada
 sumber :kotasantri.com
Selengkapnya......

Berbohong



Ku selalu diajarakan oleh ibuku yang selalu ku hormati dan kukagumi arti sebuah kejujuran dalam hidup, jujur merupakan jalan hidup yang harus ku tempuh karena jalan ini akan mengarahkanku ke surga, sedangkan kebohongan adalah jalan yang harus ku hindarkan karena kebohongan ini akan mengantarkanku menjadi sebuah pribadi yang munafik , yang akan membinasakanku dalam panasnya api neraka.
Bohong hanya bisa ditutupi dengan kebohongan lagi, berbohong sekali berarti secara tidak langsung telah membuka kebohongan selanjutnya, jadi diusahakan berbuatlah jujur walau terkadang kejujuran itu akan menghancurkan kehidupan kita di dunia secara kasat mata, tetapi perlu diketahui pada hakikatnya kejujuran itu akan membentuk sebuah pribadi yang tangguh penuh tanggung jawab, yang berani berbuat dan berani bertanggung jawab dan itu semua merupakan modal sukses hidup di dunia.
Tujuan berbohong sebenarnya untuk menutupi sebuah kesalahan agar diri ini terhindar dari sifat hina di pandangan manusia, tetapi sebenarnya berbohong itu telah membukakan aib kita baik di pandanagan manusia maupun pandangan Allah, karena lambat laun kebohongan itu akan terbongkar dengan sejuata kisah yang Allah rencanakan mungkin lebih mengerikan dampaknya dariada kejujuran yang dulu sempat di acuhkan.

Mumpung belum terlambat jujulah kawan, berterus teranglah, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi…. 


Selengkapnya......

Kenapa kita harus bermaulid nabi?




Acara peringatan maulid nabi atau peringatan hari kelahiran nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal, sudah menjadi suatu kebiasaan dalam masyarakat muslim Indonesia, bahkan kadang maulid nabi Muhammad ini tidak hanya dilakukan pada bulan Rabiul Awal saja, ada suatu kelompok mungkin karena banyak pertimbangan memperingatinya pada bulan rabiul akhir, sungguh suatu pemandangan atau kondisi yang sangat mengharukan, kita yang mengaku umat nabi Muhammad walau tak pernah berjumpa, tetapi kita merasa sangat bahagia atas kelahirannya, sehingga maulidnya pun kita rayakan dengan penuh semangat dan bergembira tiap tahunnya. Tetapi tetap saja ada yang mengatakan itu perbuatan bid’ah (keluar dari syariat), katanya tidak ada dari nabinya, sehingga merayakannya merupakan suatu perbuatan dosa, apakah benar demikian?
Jujur, saya pribadi awalnya masih ragu dengan keabsahan merayakan maulid Nabi Muhammad itu sebagai perbuatan yang berpahala, karena maulid nabi pertama kali di rayakan pada zaman Shaludin AL-ayubi ketika islam berperang dengan Kristen barat, tujuan awalnya untuk membangkitkan semangat juang para mujahid dengan menghadirkan sosok panglima islam nabi Muhammad, sekali lagi bukan pada zaman nabi Muhammad maulid ini berasal, tetapi ketika saya lihat hikmah dan berkahnya merayakan maulid nabi, ternyata banyak sekali yang kita dapatkan, mulai dari silaturahmi, pengokohan persaudaraan islam, dan yang lebih penting menumbuhkan rasa kecintaan pada diri setiap muslim pada nabi Muhammad SAW. Dan menurut fatwa Hapidz Asuyitu pada bab walimah dalam kitab ‘ianatutholibin juz 3 halaman 363 bahwa maulid itu termasuk ke dalam bid’ah hasanah, akan diberi pahala abgi orang yang merayakannya atas dasar mengagungkan Nabi Muhammad SAW, menampakan rasa kegembiraannya atas kelahirannya yang agung, jadi merayakan maulid nabi itu adalah perkara yang terpuji, untuk membuktikan bahwa kita sebagai umatnya merasa bahagia atas kelahirannya.

Mudah-mudahan tulisan kecil ini bisa memberikan keyakinan bagi untuk selalu bermaulid nabi… 


Selengkapnya......

Kamis, 04 Maret 2010

Sajak Persahabatan



Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia  menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam  persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika  kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

==Khalil Gibran==


Selengkapnya......

Rabu, 03 Maret 2010

Kisah Sukses I




Power Of Dreams

Tara Holland, salah satu dari sekian ribu gadis yang bermimpi menjadi Miss Amerika. Sejak kecil ia memimpikannya. Pada tahun 1994, ia mempunyai kesempatan untuk mewujudkan impiannya dengan mengikuti kontes Miss Florida, tetapi ia gagal dan hanya menempati posisi runner-up. Ia tidak putus asa. Ia terus berlatih keras. Tahun berikutnya, ia mengikuti lagi dan lagi-lagi ia gagal. Ia menempati posisi yang sama seperti tahun lalu. Ia mulai prustasi dan hampir saja ia mengubur impiannya.
Tapi, ia menata hatinya kembali dan membulatkan tekadnya. Ia membeli semua video tentang Miss Amerika, Miss Universe, Miss World dll. Ia melihatnya berkali-kali, mempelajarinya dan membayangkan dirinyalah yang menjadi pemenag dalam kontes tersebut. Ia pun sampai harus pindah ke negara bagian lain, yaitu Kansas. Ia mengikuti Miss Kansas. Saat itulah ia berhak mengikuti Miss Amerika dan ternyata ia berhasil menjadi Miss Amerika pada tahun 1997.
Seusai kontes para wartawan segera mengerubungi dan mewawancarainya. Dengan bersemangat ia menceritakan bagaimana ia hampir menyerah ketika kalah dua kali di Florida. Seorang wartawan bertanya bagaimana perasaannya ketika berjalan di atas karpet merah. Dengan mantap ia menjawab,
“Aku tidak merasa canggung karena sudah sering berjalan di atasnya”.
Para wartwan merasa heran bagaimana mungkin ia sudah sering berjalan di atasnya, padahal baru pertama kali ia mengikuti kontes Miss Amerika.
“Aku sudah sering berjalan di atas karpet merah dalam pikiranku”. Jawabnya.

Diambil dari buku sukses itu wajib hukumnya.
Selengkapnya......