Jumat, 05 Maret 2010

Kenapa kita harus bermaulid nabi?




Acara peringatan maulid nabi atau peringatan hari kelahiran nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal, sudah menjadi suatu kebiasaan dalam masyarakat muslim Indonesia, bahkan kadang maulid nabi Muhammad ini tidak hanya dilakukan pada bulan Rabiul Awal saja, ada suatu kelompok mungkin karena banyak pertimbangan memperingatinya pada bulan rabiul akhir, sungguh suatu pemandangan atau kondisi yang sangat mengharukan, kita yang mengaku umat nabi Muhammad walau tak pernah berjumpa, tetapi kita merasa sangat bahagia atas kelahirannya, sehingga maulidnya pun kita rayakan dengan penuh semangat dan bergembira tiap tahunnya. Tetapi tetap saja ada yang mengatakan itu perbuatan bid’ah (keluar dari syariat), katanya tidak ada dari nabinya, sehingga merayakannya merupakan suatu perbuatan dosa, apakah benar demikian?
Jujur, saya pribadi awalnya masih ragu dengan keabsahan merayakan maulid Nabi Muhammad itu sebagai perbuatan yang berpahala, karena maulid nabi pertama kali di rayakan pada zaman Shaludin AL-ayubi ketika islam berperang dengan Kristen barat, tujuan awalnya untuk membangkitkan semangat juang para mujahid dengan menghadirkan sosok panglima islam nabi Muhammad, sekali lagi bukan pada zaman nabi Muhammad maulid ini berasal, tetapi ketika saya lihat hikmah dan berkahnya merayakan maulid nabi, ternyata banyak sekali yang kita dapatkan, mulai dari silaturahmi, pengokohan persaudaraan islam, dan yang lebih penting menumbuhkan rasa kecintaan pada diri setiap muslim pada nabi Muhammad SAW. Dan menurut fatwa Hapidz Asuyitu pada bab walimah dalam kitab ‘ianatutholibin juz 3 halaman 363 bahwa maulid itu termasuk ke dalam bid’ah hasanah, akan diberi pahala abgi orang yang merayakannya atas dasar mengagungkan Nabi Muhammad SAW, menampakan rasa kegembiraannya atas kelahirannya yang agung, jadi merayakan maulid nabi itu adalah perkara yang terpuji, untuk membuktikan bahwa kita sebagai umatnya merasa bahagia atas kelahirannya.

Mudah-mudahan tulisan kecil ini bisa memberikan keyakinan bagi untuk selalu bermaulid nabi… 


2 komentar:

  1. assalamualaikum

    Izinkan saya yang miskin agama ini, menyampaikan sesuatu. saya amat setuju sekali, saya manusia yang penuh dosa tp saya berharap ROSULULLAH mau bertemu dengan saya di akhirat nanti dan memberi safaatnya kepada saya. Hanya bersalawat dan menyanjungnya yang saya bisa. Dengan menghormati yang saya bisa. Dengan menelusuri sunah wasilahnya kita bisa selamat di akhirat kelak.amin...
    semoga kita semua diakui sebagai UMAT NABI MUHAMMAD...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izinkan saya meluruskan. Bhwa Nabi kita Telah Wafat klo masih saja dirayakan kelahirannya buat apa???
      Sahabat Nabi sendri yg 4 tdk pernah mau merayakan maulid nabi itu yg dijamin masuk surga dia lebih berhati hati terhadap perkara yg tdk diperintahkan nabi. Klo kita benar cinta terhadap nabi ikuti perintah sunnahnya serta meninggalkan yg tdk diperintahkannya. Pahala datang bila kita beramal sesuai perintah Allah dan Sunnah Nabinya. Klo kita beramal tdk sesuai perintahnya apakah amalnya diterima?? Contoh seorg guru tidak menyuruh muridnya naik ke atas meja bila muridnya melakukannya tanpa izin dan perintahnya bgm??? Apakah dapat nilai (dimata guru)??

      Hapus