Jumat, 19 November 2010

Syarat-syarat Taqlid


 Syarat-syarat orang yang bertaqlid
Syarat orang yang bertaqlid ialah orang-orang atau orang biasa  yang tidak mengerti cara-cara mencari hukum syara’. Ia boleh mengikuti pendapat orang lain yang lebih mengerti hukum-hukum syara’ dan mengamalkannya.
Adapun orang yang pandai dan sanggup menggali sendiri hukum-hukum syara’ maka ia harus berijtihad sendiri kalau baginya masih cukup. Namun, kalau waktunya sempit dan dikhawatirkan akan ketinggalan waktu untuk mengerjakannya yang lain (dalam soal-soal ibadah) maka menurut suatu pendapat ia boleh mengikuti pendapat orang pandai lainnya.
Syarat-syarat yang ditaqlidi
Syarat yang ditaqlidi ada kalanya adalah hukum yang berhubungan dengan syara’. Dalam hukum akal tidak boleh bertaqlid pada orang lain, seperti mengetahui adanya Dzat yang menciptakan alam serta sifat-sifatnya. Begitu juga hukum akal lainnya, karena jalan menetapkan hukum-hukum tersebut ialah akal, dan setiap orang mempunyai akal. Karena itu, tidak ada gunanya bertaqlid kepada orang lain.
Sedangkan dalam hukum syara’ ada dua hal :
Ada yang diketahui dengan pasti (Qat’i) dari agama, seperti wajibnya shalat lima waktu, puasa Ramadhan, haji, Zakat, juga tentang haramnya zina, minum-minuman keras. Dalam soal-soal tersebut tidak boleh bertaqlid karena semua orang dapat mengetahuinya.
Ada yang diketahui dengan penyelidikan dengan mempergunakan dalil seperti soal-soal ibadah yang kecil-kecil. Dalam Hal ini dibolehkan bertaqlid kepada orang lain, berdasarkan firman Allah :
“Tanyakanlah kepada ahli dzikir (orang-orang pandai) apabila kamu tidak mengetahuinya” (QS An-Nahl:43)

Sumber :Ushul Fiqih II
Selengkapnya......

Kamis, 11 November 2010

Bertemu di alam Mimpi



Kepalaku pusing, perut mual seakan mau muntah, badan terasa lemah dan lemas, sementara itu tugas masih menumpuk, dan mengharap untuk segera diselesaikan tetapi kondisi badan ini seakan tidak memungkinkan untuk dipaksakan, oleh karena itu aku mulai baringkan tubuh ini di atas kasur yang sudah tinggal lima centi lagi, karena sudah tiga tahun lamanya menemani peritirahatan ku selama di bandung, ku mulai matikan lampu kamar, dan merapikan tempat tidur, setelah itu aku mulai terlelap tidur dan mengarungi alam mimpi yang tiada beraturan.
Tetapi ku rasakan mimpi sekarang ini berbeda, mimpi malam ini seakan mempunyai makna yang berarti, makna dan pengalaman yang sudah lama aku tidak mendapatkannya, mimpi ini seakan menjadi obat rinduku padanya, rindu tiga tahun lamanya ditinggalkan olehnya. Perpisahan tiga tahun lalu itu memang menyakitkan bagiku dan keluargaku, karena kami yakin ini adalah perpisahan yang abadi, perpisahan tiada akhir, dan mungkn untuk selamanya kami tidak akan pernah dipertemukan kembali.
Pertemuan tadi malam itu seakan nyata adanya walaupun hanya sebatas mimpi, pertemuan yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, karena pertemuan itu dipisahkan oleh alam sadar, yang menjadi alam tempat tinggalku selama ini. Tetapi mimpi semalam sudah cukup bagiku untuk mengobati rasa rinduku selama ini padanya, hanya lewat mimpilah mungkin aku bisa bertemu dengannya, hanya lewat mimpilah aku bisa merasakan kasih sayangnya, mungkin hanya lewat mimpilah satu-satunya jalan untuk mencurahkan keluh kesahku padanya, semoga Allah mempelihara jalan ini sebagai satu-satuya jalan pertemuan anak aku dengannya, bapak mudah-mudahan ada jalan lain yang mempertemukan kita semua, mudah-mudahan kita bertemu di alam sana semua, walaupun kita dipertemukan dengan keadaan yang berbeda.

Selengkapnya......

Rabu, 10 November 2010

Intermezo



Dulu waktu aku kecil, sawah merupakan tempat bermain pavoritku, maklum aku tinggal di desa yang jauh dari keramaian, jadi waktu itu ga ada tempat bermain anak-anak, kalaupun ada hanya sebatas lapang besar yang sering digunakan anak-anak bermain bola, jadi aku sering menghabiskan waktuku di sawah sambil menemani uwaku yang sedang bertani, oh ya semenjak umurku 3 tahun aku tinggal di rumah uwa, walaupun rumahnya dekat tetapi aku tidak pernah mau pulang ke rumah, tidak tahu alasannya tetapi aku sangat merasa betah tinggal di rumah uwa, walaupun kehidupannya lebih sederhana daripada kehidupanku di rumah, tetapi itu semua tidak membuatku beranjak dari rumah uwa, sampai usiaku menginjak usia sekolah.
Ingat waktu dulu, setiap musim panen tiba, aku sering dibangunkan pukul empat pagi,  dan kami berangkat ke sawah pukul lima pagi setelah menunaikan shalat shubuh, setibanya di sawah aku sering ditinggalkan di saung (Gubuk), sambil melihat-melihat pemandangan yang menakjubkan, gemerlap cahaya lampu di bukit gunung tangkuban perahu terlihat jelas, katanya itu ciater, salah satu kota wisata di kabupaten subang, oh ya kata uwa ciater adalah sebuah jalan ke kota bandung, kota kembang kota impianku selama ini, kota ibu kotanya provinsi jawa barat, banyak berdiri gedung tinggi, sekolah dan universitas-universitas ternama di sana oleh sebab itu aku ingin bisa bersekolah di sana.
16 tahun kemudian, cita-citaku tercapai, Allah memberika kesempatan bagiku agar bisa menghirup sejuknya udara kota bandung, 3 agustus 2007 aku resmi diterima di salaha satu universitas ternama di bandung. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebuah universitas yang mencetak calon-calon guru indonesia, mudah-mudahan amanah yang Allah berikan padaku ini, aku bisa menjaganya dengan baik, buat uwaku, uwa tetap yang terbaik uwa adalah orangtuaku yang sangat aku hormati sampai kapanpun.

Selengkapnya......

Selasa, 09 November 2010

Jangan Sesali Perpisahan



Ketika tiba perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan tampak lebih nyata dari kejauhan, seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran. (Kahlil Gibran)

Kata mutiara yang di ucapkan kahlil gibran diatas memberikan gambaran kepada kita arti sebuah perpisahan yang sebenarnya, perpisahan menjadi sesuatu yang wajib kita lalui setelah kita dipertemukan dalam sebuah pertemuan, seperti pepatah mengatakan ada petemuan pasti ada perpisahan, tergantung kita akan memaknai suatu perpisahan itu seperti apa, tetapi terkadang perpisahan selalu di maknai dengan sebuah kesedihan dan kepiluan, karena kita akan menghadapi sesuatu yang berbeda, lingkungan yang baru, terutama pada saat kita melakukan perpisahan itu dengan seseorang yang kita sayangi dan hormati, seakan itu merasa berat di lalui, karena kita akan mengubur kenangan yang indah bersamanya selepas dia meninggalkan kita.
Kahlil gibran mengambil hikmah dari sebuah perpisahan, karena menurutnya perpisahan merupakan sebuah jalan bagi kita untuk melihat orang yang kita sayangi tampak lebih indah dan sempurna, seperti gunung yang nampak lebih agung jika terlihat dari padang dan dataran, seperti indahnya langit jika terlihat dari bumi, indahnya cahaya bulan yang kita lihat dari jutaan km jauh darinya. Jadi jangan sesali perpisahan, tetapi syukurilah perpisahan itu karena dengan perpisahan kita akan mendapatkan dia tampak lebih sempurna.
Selengkapnya......

Senin, 08 November 2010

Buah Kesabaran



Kesabaran adalah jalan menuju kesuksesan, ada pepatah yang mengatakan orang sabar pasti subur, yang artinya orang yang sabar itu akan mendapatkan kesuksesan, pepatah arab mengatakan yang artinya sabar itu pahit, sepahit empedu tetapi akibat dari kesabaran itu manis semanis madu, jadi sabar adalah jalan untuk menuju kehidupan yang penuh dengan kesuksesan, ada suatu cerita yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca semuanya tentang hikmah di balik kesabaran.
Ceritanya begini, dulu pernah ada seorang santri yang kesehariannya bertugas menjadi tukang ngaliwet alias tukang masak, ngaliwet sudah menjadi pekerjaannya di pesantren karena dengan ngaliwet dia bisa makan dan mendapatkan upah, yang nantinya dia gunakan untuk menyambung hidup di pesantren, di samping dia jadi tukang masak dia juga terkadang jadi tukang kuli cuci.
Kisah ini bermulai, suatu hari santri itu (kita sebut saja ahmad) tidak mendapatkan jatah makan karena dia tidak menjalankan tugas seperti biasanya, yaitu ngaliwet, maklum ngaliwet adalah jalan satu-satunya dia mendapatkan makan, berarti ketika dia tidak ngaliwet maka otomatis dia pun tidak mendapatkan makanan. Selesai mengaji ahmad tidak langsung ke asrama tetapi dia mampir terlebih dahulu ke mesjid untuk beritikaf. Agar rasa laparnya tidak terus mengganggu di pun memeperbanyak minum air putih yang dia dapatkan dari sumur pesantren, agar sedikit mengganjal perutnya. tetapi rizki tidak akan ke mana, ketika ahmad mau masuk ke mesjid dia di suruh oleh salah satu santri untuk ngaliwet, sontak saja ahmad menjadi bersemangat karena dia bisa makan malam ini. Tanpa pikir panjang dia mengambil beras dan langsung ngaliwet, 2 jam kemudian nasi liwet pun masak dan ahmad pun langsung membangunkan santri tersebut, setelah itu ahmad tidak langsung pergi ke dapur tetapi ahmad mampir terlebih dahulu ke mesjid untuk menunaikan shalat malam, setelah selesai shalat sunat malam baru ahmad menuju ke dapur untuk mengambil jatah liwetnya, tetapi  setelah sampai di dapur ahmad mendapatkan pemandangan yang kurang mengenakan, nasi liwetnya tidak bersisa alias di habiskan oleh santri-santri, ahmad pun merasa kecewa, karena dia harus berpuasa sampai pagi hari, tetapi ahmad tidak mendramalisir kejadian itu, dia terima dengan ikhlas dan penuh kesabaran, dia pun langsung menuju mesjid untuk beritikaf kembali, dia pun berjalan dengan gontai karena lemas belum makan dari pagi, sesampainya di mesjid dia dikejutkan dengan hidangan yang luar biasa mewahnya, segala macam buah-buahan dan makanan ada, ahmad pun merasa heran dengan kejadian itu tetapi ahmad merasa bahwa mungkin ini adalah rizkinya, rizki pengganti dari nasi liwet yang sudah dihabiskan oleh santri-santrinya tadi, ahmad pun langsung menyantap hidangan itu yang  diikuti dengan rasa syukur kepada Allah yang telah mengganti nasi liwetnya tadi dengan sesuatu yang lebih, inilah buah kesabaran dan keihkhlasannya selama ini.

Selengkapnya......

Renang Bikin Anak Lebih Pintar




Queensland, Anak disarankan bisa menguasai olahraga renang karena selain bermanfaat buat kesehatan juga adalah bekal untuk survive di alam. Tak cuma itu, renang ternyata membuat otak anak lebih pintar.
Studi terbaru telah membuktikan bahwa belajar berenang dapat membuat anak lebih cerdas. Sebuah penelitian di Griffith University dilakukan dengan menyurvei lebih dari 10.000 anak berusia rata-rata lima tahun pada kelas berenang.
Proyek hasil kerjasama antara Griffith University, Kids Alive Swim Program dan Swim Australia ini bertujuan untuk menentukan apakah berenang rutin memberikan kontribusi terhadap perkembangan fisik, sosial, kognitif dan bahasa pada peserta didik pra-sekolah.
"Bukti anekdotal menemukan bahwa perenang atau anak yang bisa berenang cenderung lebih percaya diri dengan perkembangan fisik yang lebih besar daripada rekan-rekan seusianya yang tidak bisa berenang," jelas Profesor Robyn Jorgensen, Griffith Institute for Educational Research, Queensland, seperti dilansir News.com.au, Kamis (4/11/2010).
Menurut Prof Jorgensen, data awal dari studi ini cukup positif. Anak-anak yang belajar atau mengikuti kelas berenang tampaknya lebih unggul secara perkembangan, baik secara fisik, sosial, kognitif dan bahasa.
"Tenggelam adalah penyebab kematian tertinggi di bawah kelompok umur 5 tahun, baik di kolam renang, kamar mandi atau sumber air lainnya. Jadi kami ingin meningkatkan kesadaran tentang pentingnya belajar berenang sejak usia dini," kata Prof Jorgensen.
Prof Jorgensen mengatakan bahwa penelitian tersebut adalah studi detail pertama yang menentukan berapa banyak keuntungan dari perkembangan yang terjadi pada anak yang belajar berenang.
"Studi kami akan memantau 10.000 siswa di seluruh Australia setiap tahunnya selama empat tahun," jelas Prof Jorgensen.
Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor kunci dalam program-program renang yang meningkatkan perkembangan, seperti jumlah pelajaran per minggu, usia anak ketika mulai pelajaran dan akses ke kolam renang rumah.

Selengkapnya......

Sabtu, 06 November 2010

hiduplah dengan karya


Hidup ini penuh warna dan misteri, itulah yang menjadikan hidup ini menjadi indah dan menantang, hanya seorang pemilik mental pemenanglah yang akan menyelesaikan misi anak adam di dunia ini dengan akhir yang baik, hanya seorang pemilik iman yang kuatlah yang akan menjadikan kehidupan ini menjadi begitu bermakna, karena mereka hidup tidak lagi berdasarkan logika tetapi hati dan aqidah.
Rata-rata umur manusia akhir zaman berusia 60 tahun, adapun ada yang di atas itu, itu hanya sebuah bonus baginya, itu adalah keterangan yang diambil dari hadits nabi. Tetapi umur tidak menjadi sebuah masalah yang kompleks berapapun umur yang Allah kasih kepada kita, yang penting kita bisa memanfaatkan itu semua dengan baik dan benar, memanfaatkan umur itu dengan sebaik-baiknya, agar umur yang sedikit itu bisa menyisakan kenangan yang tidak bisa hilang di makan zaman.
Nabi Muhammad wafat dalam usia 63 tahun, tetapi dengan umur yang 63 tahun itu nabi muhammad bisa mengubah dunia, mengubah peradaban, memberikan sesuatu pada sejarah manusia, sehingga nama beliau terus di kenang dan di abadikan oleh Allah dalam Al-quran. Begitu juga dengan para ilmuan-ilmuan, namanya terus di kenang melalui karyanya yang luar biasa, kita bisa mengenal Thomas Alpa Edison dengan karya bola lampunya, James Watt dengan karya mesin uapnya, Albert Einsten dengan rumus Relatifitasnya, dan banyak lagi para ilmuan-ilmuan dan tokoh-tokoh dunia yang masih hidup namanya sampai sekarang walaupun jasadnya sudah terkubur ratusan tahun yang lalu.
Hiduplah dengan karya, hiduplah dengan memberikan manfaat pada orang lain, hiduplah dengan penuh dedikasi yang tinggi pada negara dan agama sehingga hidup yang sebentar ini menjadi tak sia-sia, sebelum ajal menjelang minimal kita membuat sebuah karya agar persinggahan kita dunia meninggalkan kenangan yang manis bagi kehidupan manusia.

Selengkapnya......

Inti Mengaji



Mungkin tak banyak orang tahu akan pentingnya sebuah pesantren, orang menganggap untuk belajar mengaji tidak harus di pesantren, di rumah di sekolah atau di lembaga-lembaga khusus pun bisa dilakukan, tetapi ada sesuatu hal yang mengukuhkan bahwa pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang super canggih, ribuan bahkan jutaan ulama terlahir dari kejeniusan lembaga itu, padahal kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tradisional, kurikulum yang digunakan oleh tokoh wali sanga, tokoh syiar islam di tanah jawa pada abad ke 12. Apa sesuatu hal yang menyebabkan pesantren bertahan menjadi satu-satunya lembaga islam yang sukses mencetak generasi yang hebat itu?...kita temukan jawabanya sesaat lagi.
Ini hanya sharing pengalaman saja, bukannya sok pintar dan sok menggurui tetapi mudah-mudahan pengalaman yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan semua.
Sesuatu hal itu adalah keberkahan Thalabaul Ilmi, itu yang di cari santri pada umumnya di pesantren. Ngaji tidak sama dengan belajar di sekolah formal, yang selalu terpaku pada kurikulum yang ketat dan seragam yang rapi, Ngaji intinya adalah mencari keberkahan ilmu, mencari cahaya ilmu agar senantiasa menerangi hati dan jalan kehidupan kita agar tetap terarah di jalan lurus, jalan yang diberkahi Allah Swt. Keberkahan ilmu itu bisa kita dapatkan dari keberkahan guru, keihklasan guru memberikan ilmunya pada santri tanpa pamrih dan mengharapkan gaji, makanya santri di samping tugasnya megaji dia juga termotivasi mencari keberkahan itu sehingga santri-santri berlomba-lomba mendapatkan ridho dari gurunya, mengabdi dan berbakti pada gurunya denga sepenuh hati.
kita bisa mengambil hikmah dari kisah santri semasa di pesantren yang kerjanya hanya mencangkul di sawah  tetapi pas ketika dia keluar, dia menjadi pemimpin pondok pesantren dan kiyai yang disegani. orang yang tidak suka terhadap pesantren tindakan itu di istilahkan dengan sebutan “Mendewakan guru” dan dikategorikan sebgai salah satu cabangnya kemusyrikan, whatever apa kata orang, buktinya jutaan ulama dan kiyai terlahir dari “kemusyrikan” itu.

*catatan, pesantren yang di maksud adalah pesantren salaf.
Selengkapnya......

Jumat, 05 November 2010

Ilmu tanpa Kesombongan


Husein adalah seorang santri, dia sudah enam tahun mondok di salah satu pesantren terkenal di Jawa Barat, dia tergolong santri yang sangat cerdas, sudah beberapa kitab yang dia khatamkan dan ijazahkan kepada kiyai, dia juga terpilih menjadi Roisuthalabah (Kepala santri) yang bertugas mengurusi keseharian santri dan dia juga menjadi salah satu ustadz yang mengajar di pesantren itu, sungguh luar biasa kecerdasan santri ini, dia yang paling menonjol dari pada rekan-rekan seangkatannya. Tetapi ada suatu kejadian yang membuat dia tersadar bahwa kecerdasan dan ilmu yang dimiliki bukan sepenuhnya milik dia, itu hanya sebuah amanah yang harus di jaga dan tak perlu di sombongkan, karena ada pemilik sebenarnya yang Maha Agung lagi Maha Kuasa yang suatu saat mencabut semuanya itu dari dia.
Kejadian ini bermula ketika Bapaknya Husein berkunjung ke pesantren, enam jam perjalanan yang harus ditempuh agar pak tua itu sampai ke gerbang pesantren, maklum Husein berasal dari luar jawa tepatnya di pulau sumatera, jadi harus menyebrang selat sunda dulu, kalau mau ke pulau jawa. Dengan muka lelah pak tua ini bertanya pada santri yang kebetulan bertugas sebagai penjaga pos kunjungan, “Assalmu’alaikum...Ma’af  Huseinnya ada?”
Santri itu pun menjawab “Wa’aalikumussalam...Oh Ustadz Husein, ada pak tetapi lagi ngajar”.
Pak tua : “tolong dipanggilkan sebentar, bapak mau ketemu”
Mungkin saking kangennya bapak itu pun langsung menyuruh santri penjaga kunjungan untuk memanggilkan Husein, soalnya Lebaran kemarin Husein tidak pulang ke rumah, katanya sibuk ngurusin zakat di pesantren
santri:"ya pak,";
Santri itu pun langsung bergegas ke ruang kelas, tempat di mana Husein sedang mengajar.
“Assalamu’alaikum, ma’af ganggu ustadz “ Ucap santri memotong Husein yang sedang mengajar.
“Wa’alaikumussalam...Wr..Wb..ya Ada apa?” jawab Husein.
“Ada tamu ustadz, bapaknya ustadz dari sumatera, beliau menunggu di Pos Kunjungan” jawab santri lagi.
“Oh yaudah, tunggu sebentar” Husein menjawab.
“Tetapi ustadz, beliau menyuruh Ustadz ke sana dulu, pengen ketemu sebentar mungkin ada keperluan mendesak” santri membalas lagi.
“bilang ke bapak, ya sebentar lagi,  tanggung lagi ngajar” jawabnya ketus.
Setelah mendengar jawaban terakhir dari ustadznya itu, santri itupun meninggalkan ruangan dengan salam penutupnya yang penuh kekecewaan, dan menghampiri kembali pak tua yang sudah menunggu dengan rasa penasaran, tetapi pak tua itu sontak sedih ketika mendengar jawaban dari santri yang bertugas jadi penjaga kunjungan itu, air mata tak tertahan keluar dan membasahi pipinya yang menambah kelelahan pada tubuhnya, di tempat terpisah yaitu di ruangan dimana tempat Husein mengajar, suatu kejadian aneh terjadi pada Husein, dia merasa kesulitan membaca kitab kuning yang jadi sumber pengajarannya, otaknya seketika menjadi blank , pintu ilmunya di tutup oleh Allah Swat, kitab yang sudah lama dia ajarkan pada santri-santrinya sejak dulu itu seketika hilang begitu saja dalam otaknya dia pun merasa prustasi, ketika itu juga dia teringat pada bapaknya dan langsung lari keluar dengan air mata yang mengalir sebagai tanda rasa penyesalainnya untuk mencari keberadaan bapaknya, setelah mendapatkan bapaknya yang sedang duduk lesu di pos kunjungan Husein pun langsung jatuh di hadapan bapaknya dengan rasa penuh penyesalan, dan saat itu juga di langsung meminta maaf pada bapaknya itu karena telah menelantarkan bapaknya, bukan orang tua namanya kalau tidak memaafkan, akhirnya bapaknya pun memaafkan segala kesalahan yang diperbuat anaknya itu, dan seketika itu juga pintu ilmunya kembali di buka oleh Alah Swt, dan Husein pun mengucap Hamdalah dan langsung memeluk erat bapaknya itu , kejadia ini di saksikan langsung oleh ratusan santri yang pada keluar kelas ketika mendengar kegaduhan di luar.

Hikmah
Ingat Ilmu itu bagaikan air, dia tidak mengalir ke tempat yang lebih tinggi melainkan dia mengalir ke tempat yang lebih rendah dan Ilmu itu cahaya, hanya hati yang bersihlah yang dapat menerimanya.

Di ambil dari kisah nyata dengan segala perubahan
Selengkapnya......

Rabu, 03 November 2010

Tidak mudah jadi pemenang



Kemenangan tanpa kesulitan tidak bermakna. Tetapi, sungguh sulit untuk menjadi pemenang Anonim

Tidak bisa dipungkiri sebagai manusia biasa secara naluriah kita selalu menghindari yang namanya kesulitan, kadang kita selalu mencari jalan yang mudah untuk mencapai sebuah tujuan, kita tak akan menempuh jalan yang terjal ketika masih ada jalan yang mulus lagi lurus, kita tidak akan mendaki dan melintasi gunung dan bukit andai saja masih ada jalan yang datar yang masih bisa ditempuh. Tetapi perlu kita ingat dan ketahui jalan menuju kesuksesan itu tidak mudah, jalanya terjal lagi menanjak, banyak bebatuan dan duri yang kita akan temui dijalanan, tidak ada alternatif jalan lurus dan rata lagi menuju kesuksesan, kecuali jalan yang tidak fair alias curang yang menjadi alternatif jalan, tetapi jalan ini tidak mengantarkan kita ke kesuksesan yang penuh rasa kebanggaan, karena kesuksesan yang kita terima adalah kesuksesan yang klise bukan kesuksesan yang hakiki yaitu kesuksesan buah dari kerja keras, usaha dan doa kita.
Walaupun sulit, tetapi kita harus berusaha dengan keras untuk menjadi pemenang, bersabar menghadapi kesulitan dan rintangan yang tiba-tiba menghadang kita dijalan, jangan sekali-kali berbuat curang karena sekali curang selamanya kita akan menjadi orang curang, dan kejujuran kita digandaikan untuk selamanya buat sesuatu yang bersifat semenatara....Hiduplah pada jalur yang benar..jalur dimana ridho Allah dan rasulnya berada...


Selengkapnya......