Senin, 08 November 2010

Buah Kesabaran



Kesabaran adalah jalan menuju kesuksesan, ada pepatah yang mengatakan orang sabar pasti subur, yang artinya orang yang sabar itu akan mendapatkan kesuksesan, pepatah arab mengatakan yang artinya sabar itu pahit, sepahit empedu tetapi akibat dari kesabaran itu manis semanis madu, jadi sabar adalah jalan untuk menuju kehidupan yang penuh dengan kesuksesan, ada suatu cerita yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca semuanya tentang hikmah di balik kesabaran.
Ceritanya begini, dulu pernah ada seorang santri yang kesehariannya bertugas menjadi tukang ngaliwet alias tukang masak, ngaliwet sudah menjadi pekerjaannya di pesantren karena dengan ngaliwet dia bisa makan dan mendapatkan upah, yang nantinya dia gunakan untuk menyambung hidup di pesantren, di samping dia jadi tukang masak dia juga terkadang jadi tukang kuli cuci.
Kisah ini bermulai, suatu hari santri itu (kita sebut saja ahmad) tidak mendapatkan jatah makan karena dia tidak menjalankan tugas seperti biasanya, yaitu ngaliwet, maklum ngaliwet adalah jalan satu-satunya dia mendapatkan makan, berarti ketika dia tidak ngaliwet maka otomatis dia pun tidak mendapatkan makanan. Selesai mengaji ahmad tidak langsung ke asrama tetapi dia mampir terlebih dahulu ke mesjid untuk beritikaf. Agar rasa laparnya tidak terus mengganggu di pun memeperbanyak minum air putih yang dia dapatkan dari sumur pesantren, agar sedikit mengganjal perutnya. tetapi rizki tidak akan ke mana, ketika ahmad mau masuk ke mesjid dia di suruh oleh salah satu santri untuk ngaliwet, sontak saja ahmad menjadi bersemangat karena dia bisa makan malam ini. Tanpa pikir panjang dia mengambil beras dan langsung ngaliwet, 2 jam kemudian nasi liwet pun masak dan ahmad pun langsung membangunkan santri tersebut, setelah itu ahmad tidak langsung pergi ke dapur tetapi ahmad mampir terlebih dahulu ke mesjid untuk menunaikan shalat malam, setelah selesai shalat sunat malam baru ahmad menuju ke dapur untuk mengambil jatah liwetnya, tetapi  setelah sampai di dapur ahmad mendapatkan pemandangan yang kurang mengenakan, nasi liwetnya tidak bersisa alias di habiskan oleh santri-santri, ahmad pun merasa kecewa, karena dia harus berpuasa sampai pagi hari, tetapi ahmad tidak mendramalisir kejadian itu, dia terima dengan ikhlas dan penuh kesabaran, dia pun langsung menuju mesjid untuk beritikaf kembali, dia pun berjalan dengan gontai karena lemas belum makan dari pagi, sesampainya di mesjid dia dikejutkan dengan hidangan yang luar biasa mewahnya, segala macam buah-buahan dan makanan ada, ahmad pun merasa heran dengan kejadian itu tetapi ahmad merasa bahwa mungkin ini adalah rizkinya, rizki pengganti dari nasi liwet yang sudah dihabiskan oleh santri-santrinya tadi, ahmad pun langsung menyantap hidangan itu yang  diikuti dengan rasa syukur kepada Allah yang telah mengganti nasi liwetnya tadi dengan sesuatu yang lebih, inilah buah kesabaran dan keihkhlasannya selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar