Kamis, 11 November 2010

Bertemu di alam Mimpi



Kepalaku pusing, perut mual seakan mau muntah, badan terasa lemah dan lemas, sementara itu tugas masih menumpuk, dan mengharap untuk segera diselesaikan tetapi kondisi badan ini seakan tidak memungkinkan untuk dipaksakan, oleh karena itu aku mulai baringkan tubuh ini di atas kasur yang sudah tinggal lima centi lagi, karena sudah tiga tahun lamanya menemani peritirahatan ku selama di bandung, ku mulai matikan lampu kamar, dan merapikan tempat tidur, setelah itu aku mulai terlelap tidur dan mengarungi alam mimpi yang tiada beraturan.
Tetapi ku rasakan mimpi sekarang ini berbeda, mimpi malam ini seakan mempunyai makna yang berarti, makna dan pengalaman yang sudah lama aku tidak mendapatkannya, mimpi ini seakan menjadi obat rinduku padanya, rindu tiga tahun lamanya ditinggalkan olehnya. Perpisahan tiga tahun lalu itu memang menyakitkan bagiku dan keluargaku, karena kami yakin ini adalah perpisahan yang abadi, perpisahan tiada akhir, dan mungkn untuk selamanya kami tidak akan pernah dipertemukan kembali.
Pertemuan tadi malam itu seakan nyata adanya walaupun hanya sebatas mimpi, pertemuan yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, karena pertemuan itu dipisahkan oleh alam sadar, yang menjadi alam tempat tinggalku selama ini. Tetapi mimpi semalam sudah cukup bagiku untuk mengobati rasa rinduku selama ini padanya, hanya lewat mimpilah mungkin aku bisa bertemu dengannya, hanya lewat mimpilah aku bisa merasakan kasih sayangnya, mungkin hanya lewat mimpilah satu-satunya jalan untuk mencurahkan keluh kesahku padanya, semoga Allah mempelihara jalan ini sebagai satu-satuya jalan pertemuan anak aku dengannya, bapak mudah-mudahan ada jalan lain yang mempertemukan kita semua, mudah-mudahan kita bertemu di alam sana semua, walaupun kita dipertemukan dengan keadaan yang berbeda.

1 komentar: