Jumat, 28 Mei 2010

Bapakku yang Paling hebat






Aku tak pernah menyesali hidupku seperti ini, walaupun aku tak seberuntung orang lain, teman sebayaku yang selalu mendapatkan yang ia mau, aku selalu bersyukur punya orangtua yang super luar biasa, Bapak dan Ibu tokoh perjuangan kehidupan, itulah gelar yang ku sematkan pada beliau-beliau.
Bapak (Alm) seorang bapak yang penuh tanggungjawab, ustadz kampung yang mempunyai keinginan besar pergi ke tanah suci, tetapi sangat sayang sampai akhir hayatnya cita-cita beliau itu tidak pernah tersampaikan, Aku anak laki-lakinya yang seharusnya mewujudukan ciat-cita itu tetapi pada saat itu aku belum mampu karena aku masih duduk di bangku Aliyah tetapi aku yakin seyakin-yakinnya walaupun beliau belum pernah bertatap muka langsung dengan ka’bah, sa’i di bukit sofa dan marwah  tetapi akhlak dan pahala haji sudah lama beliau sandang, selalu ku lantunkan doa untuk bapakku tercinta agar senantiasa di golongkan pada golongan haji mabrur  di yaumul akhir kelak.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa ku ambil dari sosok seorang bapak dari beliau, walaupun sudah tua minat baca dan menulisnya sangatlah kuat, di sela-sela sakit karena penyakit yang terus menggrogoti beliau tiap harinya, selalu beliau sempatkan untuk membaca dan menulis artikel tentang ke agamaan, tasbih dan tahmid di tambah tahlil tak henti-hentinya beliau lantunkan untuk membasahi bibirnya untuk sekedar melupakan rasa sakit, goresan hurup arab pun selalu menghiasi buku diarinya di tambah syair-syair lagu padang pasir menjadi hiasan buku saku yang sudah lama tak dipergunakan untuk keperluan dunianya itu, bapakku sakit sudah sekitar 24 tahun lamanya, awalnya sakit kulit yang tak kunjung sembuh di akhir hayatnya terdeteksi jantung dan paru-paru, tetapi semasa sakit yang begitu panjang beliau tak pernah mengeluh dan putus asa  melainka belaiu  terus berikhtiyar dan menanamkan rasa optimisnya, beliau tak pernah merepotkan keluarga, beliau selalu memanfatkan sisa tenaga dan usaha yang beliau miliki untuk berobat. Tetapi Allah tak pernah memberikan kesembuhan yang permanen selalu Allah mengujinya dengan penyakit aneh yang belum terdeteksi oleh dokter jenis dari penyakitnya itu, tetapi kesabaran yang luar biasa telah membinasakan rasa sakit yang beliau derita sampai akhirnya Allah berkehendak lain 15 Oktober 2007 bapakku tercinta berpulang ke rahmatullah dengan tenang. Meninggalkan anak-anaknya yang belum mantap dan siap sepenuhnya untuk hidup dan berkelana di jagat raya yang Allah mulyakan Oleh Rasulullah ini....teruntuk bapakku tercinta doa anak-anakmu selalu menyertaimu, semoga Engkau di tempatkan di tempat uyang paling baik di sana dan semoga kita bisa bertemu kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar